Sunday, October 22, 2017

Curahan Hati: Finally I Found You


I'm ecstatic, I feel the magic, It's everlasting
I think that you were meant to be alive on this very night
Potongan lirik lagu Elliot Yamin siang ini disela-sela aku membaca paper, mengingatkanku pada kejadian beberapa hari terakhir ini. Mulai dari kabar bahwa mantan saya menikah, hingga batalnya trip ke Little World Inuyama bersma adek-adek, dan selayaknya orang menggali berlian, sudah capek untuk menggali, eh kelihatan berliannya.

Di tengah kesulitan hidup yang saya alami (dosen yang kurang bisa dimengerti mengapa tidak kunjung membaca draft2 artikel saya yang sudah banyak judul itu, malah nyuruh nulis baru yang entah apakah itu akan dibaca atau tidak , hingga kesulitan keuangan), saya merasakan betapa wise men says "Tuhan tidak akan memberikan apa yang kamu minta, tapi Tuhan akan selalu memberikan apa yang kamu butuhkan". Saya meminta untuk segera lulus dan kerja, tapi rupanya Tuhan tahu saya nggak butuh lulus cepat. Alih-alih meluluskan saya cepat, tuhan rupanya sedang menempa kesabaran dan keikhlasan saya. Ya, karena masa lalu saya sebagai manusia yang keras kepala, berhati titanium dan kurang sabaran, saya dilatih untuk menjadi lebih sabar lagi.

Tapi Tuhan adalah penulis skenario terbaik di seluruh jagad raya ini. Maka ditengah-tengah air mata, kesulitan dan kenglundung-ngglundungan saya di kasur ini terhadirkanlah sebuah cinta yang luar biasa dari prang-orang yang saya sayangi. teman-teman baru yang saling menyemangati satu sama lain, dan keluara baru yang begitu saling menyayangi. Dan juga kamu. Keyakinan bahwa kamu adalah sosok yang selama ini aku nantikan adalah ketika kedatanganmu ke dalam hidupku yang dari penuh drama sinetron Indonesia menjadi drama romantis ala dorama jepang. Sungguh diluar kuasaku dan kehendakku. Karena saat itu, aku memang butuh orang untuk berada dekat denganku.

Kemudian, yang terakhir adalah caramu menyemangatiku yang memang tidak pernah dilakukan mantan2 saya sebelumnya. Saya adalah orang yang sangat sulit untuk disemangati. Dengan cara "Ayo kamu bisa!!! Kamu pasti bisa!!" itu amat sangat tidak mempan untuk saya. Karena saya selalu merasa paling tahu kemampuan saya. Jika saya rasa tidak bisa, maka saya tidak akan melakukannya. begitulah saya, biasa melakukan hal yang saya rasa bisa diukur dengan kemampuan diri sendiri. Tapi kamu tidak begitu. Kamu tidak pernah menyemangatiku dengan cara seperti itu.


Sewaktu anak2 nakal itu membulli aku tahun lalu, kamu menyemangatiku dengan mengatakan hal yang simpel tapi ngena sekali, " rumahku di sini, kamu bisa datang kapan saja, menangis sepuasnya, kamu boleh makan apapun di kulkasku sepuasnya".  Ketika saya gagal lulus, kamu menyemangatiku dengan mengatakan "cari kerja saja, kamu sudah ada master degree kan, kamu wanita, bisa banyak bahasa, dan kamu pintar, punya master, pasti dibutuhkan dimana-mana". Tanpa mengatakan "Ganbatte" sama sekali. Kemudian hari ini, pinggangmu sakit. Kamu terdiam beberapa lama di mobil, dan saya sangat khawatir karena kamu tidak pernah bersikap seperti itu sebelumnya jika sakit. Lalu kubertanya apa yang bisa aku lakukan, kamu menjawab "Hakase totte. Motto ii shigoto ni mitsukette". Saya terdiam. memang akhir-akhir ini saya sudah menyerah akan perang dengan dosen saya yang tidak kunjung membaca paper saya malah membaca paper junior saya yang belum butuh publikasi itu, dan memutuskan untuk lebih serius mencari kerja. Tapi kamu tahu bahwa impianku adalah menjadi seorang scientist akan kandas apabila tidak dapat PhD.

You're the reason, the air I'm breathing, so don't go leaving
Because loving you is the only thing that ever really touched my soul
Lantas saya bertanya, "apakah itu akan menyembuhkan sakitmu?", lalu kamu tertawa, "tentu saja tidak, tapi aku akan sangat bahagia apabila kamu bisa mendapatkannya". Saya tertegun dan tanpa terasa air mata ini terjatuh. Saat itu, benar-benar seperti tertampar kenyataan bahwa kamu benar-benar memikirkan aku. Dan bahwa kamu selalu tahu, aku akan melakukan apa saja untuk membuatmu bahagia. Disitulah aku semakin percaya, bahwa Tuhan memang telah merencanakan pertemuan kita sejak sebelum kita ada di dunia.



EmoticonEmoticon