Sunday, July 14, 2013

Artikelku : Awas!!! Waspada Jerawatmu!!

Rubrik Artikelku adalah bagian dimana saya pernah menulis artikel yang dikirimkan ke majalah. Entah dipublis atau tisak, gak peduli, yang penting bisa bermanfaat :)

Awas!!! Waspada Jerawatmu!!

             
Jerawat!! Aaarrgghh!! Pasti itu yang selalu kaum hawa katakan setiap kali penyakit jerawat muncul di wajahnya. Bagaimana tidak menjerit? Si bintik merah kecil bukan hanya mengganggu pemandangan cantik wajah kita, namun juga bisa jadi tanda bahwa kita sedang terkena penyakit. Maka dari itu, sudah semestinya kita ganti mindset kita dari jerawatan (biasa) menjadi penyakit jerawat.
    
Wikipedia menyebutkan bahwa jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkankantung nanah yang meradang. Semua orang di dunia ini tidak ada yang tidak pernah mengalami penderitaan jerawat, entah itu laki-laki atau perempuan, tua atau muda, pasti pernah mengalaminya. Jerawat, yang kita tahu selama ini adalah masalah hormonal. Dimana ada laki-laki umumnya muncul bersamaan dengan pertumbuhan genetis akil balig, kala itu hormon testosteron memicu timbulnya jerawat. Kemudian pada perempuan, hormon esterogen yang berperan penting dalam tumbuhnya jerawat, biasanya dialami pada saat sedang menstruasi atau saat hamil dan pasca melahirkan. Itu adalah merupakan keadaan jerawat (biasa) yang normal dan umumnya diderita oleh orang di seluruh dunia. Tetapi, ada yang disebut penyakit jerawat, atau jerawat yang tidak normal yang juga menyerang banyak sekali orang di seluruh dunia, dengan keadaan yang tidak sehat.

Penyakit Jerawat
            
Penyakit jerawat adalah jerawat yang muncul bukan disebabkan karena sistem hormonal yang berlebih seperti pada umumnya. Penyakit jerawat muncul dikarenakan beberapa sebab, yang menyerang tidak pandang laki-laki atau perempuan. Tidak sama seperti jerawat biasa pada umumnya yang akan hilang begitu siklus hormonal berakhir, penyakit jerawat akan bertahan sangat lama dan semakin bertambah parah apabila tidak segera diobati.
            
Jerawat normal biasanya berwarna merah, bentuknya bulat dan agak sedikit berwarna putih pada ujung bulatan, atau tidak ada warna putih yang merupakan lemak tubuh, tidak terasa sakit atau gatal. Munculnya satu satu dan tidak menggerombol, dan biasanya akan mengecil dengan sendirinya jika siklus hormonal sudah selesai. Namun, penyakit jerawat biasanya muncul menggerombol di satu tempat (pipi, dahi, dagu), bentuk bervarasi (bisa kecil, besar dan sangat besar), timbul secara kontinyu (tidak hilang meski siklus hormonal sudah selesai), akan terus bertambah setiap harinya, ada rasa sakit atau gatal yang menyertai.
            
Jerawat normal biasanya tidak menimbulkan bekas setelah hilang. Sedangkan penyakit jerawat akan meninggalkan bekas berupa bopeng warna pada kulit wajah atau legokan pada permukaan kulit wajah. Hal ini tentunya sangat mengganggu sekli terutama bagi wanita.
Penyebab penyakit jerawat
            
Ada banyak hal yang menyebabkan timbulnya penyakit jerawat. Gaya hidup yang tidak sehat memicu munculnya penyakit jerawat. Salah satunya adalah mengkonsumsi banyak makanan berminyak. Meski belum ada bukti ilmiah mengenai itu, namun banyak yang bersugsti jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan berminyak dan berlemak akan menimbulkan penyakit jerawat.
            
Bakteri merupakan alasan paling kuat timbulnya penyakit jerawat. Sumber bakteri berasal dari macam-macam. Bisa dari debu dan asap di luar, kosmetik yang menyebabkan penyumbatan pori dan mengakibatkan bakteri bersarang di dalam pori yang tersumbat, dan obat-obatan yang memicu tumbuh kembangnya bakteri.  Telepon gengam dan alat-alat lain yang ditempelkan ke wajah adalah salah satu hal yang harus dihindari. Karena dari sanalah bakteri berasal.

            
Yang terakhir adalah karena stress. Pikiran yang tidak relaks akan menimbulkan keadaan yang dimana otak tidak mampu berfikir secara jernih. Hal ini berdampak pada pola makan dan pola kehidupan setiap harinya. Mau tidak mau, hal ini juga memicu timbulnya penyakit jerawat.


EmoticonEmoticon